Chairuman Harahap Pertanyakan Peran Kemendag
Anggota Komis VI DPR Chairuman Harahap (F-PG) mempertanyakan peran Kementerian Perdagangan (Kemendag) atas berbagai proteksi komoditi perdagangan nasional selama ini.
“Kita harus menciptakan persaingan perdagangan yang fair,” kata Chairuman dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI dengan Dirjen Kemendag, Senin (25/3).
Chairuman mencontohkan, bagaimana Singapura sering memperdagangkan komoditi tertentu yang sebenarnya tidak dihasilkan di negaranya. Kemendag harus mengawasi hal ini. Mungkin saja ada komoditi tertentu dari Indonesia yang oleh Singapura diekspor ke negara lain dengan mengklaim hasil komoditi Singapura.
“Banyak komoditi lain yang diperlakukan sepertiitu. Bagaimanakita menjaga agar persaingan kita di antara negara ASEAN itu fair,” ujar Chairuman.
Pihaknya juga mempertanyakan soal keributan harga bawang merah dan putih yang melonjak tajam. Menurutnya,persoalan ini bukan masalah sektor pertanian. “Persoalannya bagaimana memperdagangkan barang tersebut.” Ditambahkannya, ini juga menyangkut tata niaga yang belum dikelola dengan baik.
“Tata niaga itu bukan mementingkan pungutannya. Yang penting itu pengaturannya. Supaya ada kontrol terhadap suatu komoditas. Di sini sepertinya Kementerian Perdagangan tidak berperan,” tandasnya dalam RDP tersebut. Untuk itu, harus diungkap lebih jauh bagaimana sistem perdagangan yang diberlakukan di negara kita.
“Kalau begini terus kacau kita. Maunya kita liberal, tapi kita membatasi.” Chairuman berharap, perdagangan bebas (free trade) yang diberlakukan ke depan harus menguntungkan Indonesia. Kepentingan Indonesia tentu ingin memperdagangkan barang komoditi Indonesia sendiri, bukan memperdagangkan barang dari negara lain. (mh)